Sumsel, Cmnsumsel.com – Semangat baru bergema dari kalangan pemuda dan mahasiswa Sumatera Selatan (Sumsel) yang kompak menyambut aktifnya kembali Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Sumsel sebagai wadah perjuangan bersama.
Hal ini tampak saat Ketua DPW PGK Sumsel, Firdaus Hasbullah, menggelar pertemuan dan silaturahmi bersama sejumlah organisasi kepemudaan dan mahasiswa seperti HMI, PMII, KAMMI, GMNI, LMND, IPNU, IMM, Pemuda Muslimin, Aktivis Sumsel Bersatu, serta perwakilan BEM se-Sumsel.
Firdaus menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari konsolidasi pembentukan kepengurusan baru PGK Sumsel. Ia menekankan pentingnya menyatukan energi pemuda untuk membangun Sumsel melalui visi kebangsaan yang kuat.
“PGK punya peran strategis untuk mengawal isu-isu kebangsaan dan pembangunan daerah. Kita ingin PGK ke depan benar-benar menjadi rumah bersama untuk berkontribusi nyata,” ujar pria yang akrab disapa Kak FH, Minggu (22/6/2025).
Sebagai Wakil Ketua DPRD PALI, Firdaus menegaskan komitmennya untuk membawa PGK ke arah yang lebih aktif, solid, dan berdampak.
“Saya berharap kepengurusan baru nanti dapat bekerja dengan visi yang terarah dan kompak mengawal pembangunan Sumsel secara konstruktif,” tambahnya.
PGK sendiri merupakan organisasi yang lahir dari gagasan Bursah Sarnubi pada 2013, yang bertujuan mendorong partisipasi rakyat dalam pembangunan serta menanamkan nilai-nilai persatuan, gotong royong, dan kaderisasi kepemimpinan yang berintegritas.
Dukungan terhadap PGK Sumsel datang dari berbagai pihak. Ulil Mustofa dari HMI menilai, PGK adalah simbol penyatuan gerakan yang selama ini tercerai.
“Kita memiliki keresahan dan cita-cita yang sama. PGK menjadi ruang baru untuk menyatukan energi itu,” ungkap Ulil.
Hal senada disampaikan Ilham, Presiden Mahasiswa UIN, yang siap mendorong kolaborasi lintas organisasi melalui PGK.
“PGK punya visi besar. Kami dari UIN siap menjadi bagian dari gerakan ini demi kemajuan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, M Eko Wahyudi dari PMII menekankan pentingnya mengedepankan semangat kebangsaan di atas perbedaan ideologi.
“Kami siap menyatukan langkah, melepas identitas masing-masing, dan berjalan bersama dalam semangat Pancasila dan NKRI lewat PGK,” tegasnya.



