Jakarta, Cmnsumsel.com — Aktivis Linggau–Jakarta menyuarakan kritik keras terhadap pola patroli malam yang dilakukan aparat penegak hukum di Kota Lubuklinggau. Patroli cipta kondisi dinilai tidak menyentuh sumber utama gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat, karena hanya menyasar kos-kosan dan hotel, sementara lokasi hiburan malam terkesan luput dari penindakan.
Febriansyah, Aktivis Linggau–Jakarta, menegaskan bahwa penegakan hukum yang dilakukan saat ini menunjukkan ketimpangan dan berpotensi mencederai rasa keadilan publik. Menurutnya, aparat terlihat berani melakukan razia di kos dan hotel, namun tidak menunjukkan langkah tegas di tempat hiburan malam yang selama ini menjadi sorotan masyarakat.
“Ini menimbulkan pertanyaan besar di tengah publik. Mengapa razia hanya menyasar kos dan hotel, sementara hiburan malam yang diduga rawan pelanggaran justru tidak tersentuh? Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” tegas Febriansyah.
Ia menambahkan, tempat hiburan malam kerap dikaitkan dengan peredaran minuman keras, narkoba, serta aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban umum. Oleh karena itu, patroli dan razia seharusnya dilakukan secara menyeluruh, objektif, dan tanpa pandang bulu.
Aktivis Linggau–Jakarta mendesak Polres Lubuklinggau untuk segera mengevaluasi pola patroli yang ada serta membuktikan komitmennya dalam menegakkan hukum secara adil dan konsisten di seluruh titik rawan, termasuk lokasi hiburan malam.
“Penegakan hukum yang adil adalah kunci menjaga kepercayaan masyarakat. Keadilan tidak boleh berhenti di pintu kos dan hotel, tetapi harus ditegakkan di seluruh ruang publik Kota Lubuklinggau,” tutup Febriansyah.