BeritaDaerahLubuklinggauSumsel

HUT ke-80 PLN Dibalut Protes: HMI KOMFILTEK Lubuklinggau Soroti Mati Lampu Mendadak dan Lampu Jalan Mati di Gang-gang

138
×

HUT ke-80 PLN Dibalut Protes: HMI KOMFILTEK Lubuklinggau Soroti Mati Lampu Mendadak dan Lampu Jalan Mati di Gang-gang

Sebarkan artikel ini

LUBUKLINGGAU, Cmnsumsel.com – Momentum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada 27 Oktober 2025 di Kota Lubuklinggau justru diwarnai kritik dari kalangan mahasiswa. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ilmu Teknik (KOMFILTEK) Cabang Lubuklinggau menilai pelayanan PLN di lapangan masih jauh dari harapan masyarakat.

 

Ketua Umum HMI KOMFILTEK Cabang Lubuklinggau, Satrya S, mengatakan bahwa hingga kini masyarakat masih sering menjadi korban pemadaman listrik mendadak tanpa pemberitahuan resmi. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan lemahnya sistem komunikasi dan pelayanan PLN terhadap pelanggan.

 

“Kami mengapresiasi usia PLN yang ke-80, tetapi fakta di lapangan menunjukkan masyarakat masih sering dirugikan. Mati lampu mendadak tanpa notifikasi sudah menjadi pemandangan biasa. Padahal sesuai regulasi, PLN wajib memberikan pemberitahuan pemeliharaan paling lambat 24 jam sebelumnya,” tegas Satrya.

 

Ia menambahkan, pemadaman listrik yang terjadi tanpa jadwal jelas tidak hanya merugikan mahasiswa yang sedang belajar, tetapi juga pelaku UMKM dan masyarakat umum. “Fluktuasi tegangan akibat pemadaman mendadak juga berpotensi merusak perangkat elektronik,” ujarnya.

 

Selain itu, HMI KOMFILTEK juga menyoroti buruknya kondisi Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah permukiman di Lubuklinggau. Berdasarkan hasil pemantauan mereka, banyak lampu jalan yang belum genap setahun dipasang sudah tidak berfungsi dan dibiarkan mati, terutama di gang-gang kecil.

 

“Lampu jalan mati di gang-gang membuat lingkungan gelap dan rawan aksi kriminalitas. Kami mempertanyakan bagaimana proses pengadaan dan kontrol kualitas instalasi PJU tersebut, serta mengapa respons perbaikannya sangat lambat,” tambah Satrya.

 

Melalui momentum HUT ke-80 PLN, HMI KOMFILTEK Lubuklinggau menyampaikan tiga tuntutan utama kepada PLN dan pemerintah daerah, yakni:

 

1. Meningkatkan transparansi dan akurasi informasi terkait jadwal pemadaman listrik, baik melalui aplikasi PLN Mobile maupun media massa.

 

2. Memperketat pengawasan dan percepatan perbaikan PJU, khususnya di gang-gang permukiman warga.

 

3. Mengevaluasi dan memperbaiki standar operasional prosedur (SOP) penanganan gangguan listrik agar lebih tanggap dan efisien.

 

HMI berharap, kritik yang mereka sampaikan dapat menjadi bahan evaluasi bagi PLN untuk meningkatkan pelayanan publik. “Kami ingin HUT PLN ke-80 ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum perbaikan nyata bagi masyarakat Lubuklinggau,” tutup Satrya.